Ancaman Keamanan Nasional Indonesia dalam Bidang Ekonomi
Ancaman Keamanan Nasional Indonesia dalam Bidang Ekonomi
Pengertian Ancaman Ekonomi
Ekonomi
tidak selalu stabil; kadang-kadang makmur, kadang-kadang terburuk. Perputaran
ekonomi terjadi pada semua orang, bahkan negara. Untuk menghindari ancaman
ketika perubahan ekonomi terjadi, strategi bertahan harus dirancang.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ancaman didefinisikan sebagai upaya yang
dilakukan secara konsepsional melalui tindakan politik dan/atau kejahatan yang
diperkirakan dapat membahayakan struktur dan kepentingan negara dan bangsa.
Seorang
ahli bernama Treats menganggap ancaman sebagai munculnya situasi penting di
dalam sebuah perusahaan atau yang lain yang menghasilkan keuntungan negatif.
Seorang ahli lain memberikan pendapatnya tentang ancaman.
Menurutnya,
ancaman adalah setiap tindakan atau usaha, baik di dalam negeri maupun di luar
negeri, yang dianggap dapat membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan umum negara.
Tujuan
dari ancaman adalah untuk mengubah struktur suatu negara atau bangsa yang
baik-baik saja menjadi hancur dan hancur. Oleh karena itu, diperlukan
solidaritas dalam menyelesaikan berbagai masalah sehingga ancaman tidak muncul
lagi.
Ancaman di bidang ekonomi adalah salah satu yang sering muncul dan harus diwaspadai. Globalisasi ekonomi menyebabkan penghapusan batasan dan hambatan terkait arus modal, barang, dan jasa. Di satu sisi, globalisasi memungkinkan produk dalam negeri bersaing di pasar global, tetapi produk global juga dapat masuk ke dalam negeri dan mengancam ekonomi Indonesia. Untuk menghindari dampak yang signifikan dan menghambat pertumbuhan Indonesia, ancaman-ancaman ini harus ditangani segera.
Contoh Ancaman Ekonomi
Berikut
adalah beberapa contoh ancaman terhadap ekonomi Indonesia.
1. Globalisasi
Perekonomian
Globalisasi perekonomian
adalah proses kegiatan ekonomi dan perdagangan di mana negara-negara di seluruh
dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan
batas teritorial negara. Globalisasi di satu sisi membuka peluang pasar produk
dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif. Di sisi lain,
membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
2. Inflasi
Inflasi menjadi salah satu
bagian dari ancaman ekonomi. Apalagi jika kenaikan harga barang terjadi secara
terus menerus dengan mengakibatkan perubahan nilai uang terhadap mekanisme
pasar. Inflasi memerlukan stimulus ekonomi. Stimulus ekonomi adalah dasar dari
strategi penyelesainnya. Di antaranya adalah meningkatkan produksi dalam
negeri, menurunkan upah, kebijakan moneter, pengawasan ekonomi, dan devaluasi.
3. Tingkat
Pengangguran yang Tinggi
Tingkat pengangguran yang
tinggi berimbas juga pada bertambahnya angka kemiskinan. Tentu hal ini akan
mengganggu tingkat kestabilan perekonomian Negara. Selain itu, tingkat
kriminalitas akan meningkat, dan tingginya tingkat pengangguran akan
menyebabkan peningkatan angka kemiskinan.
Hal ini pasti akan mengganggu
kestabilan ekonomi negara. Oleh karena itu, ada rencana yang diperlukan untuk
mengurangi tingkat pengangguran yang tinggi. Berikut adalah beberapa cara untuk
menempuh untuk mengurangi tingkat pengangguran yang tinggi:
· Meningkatkan
kualitas pendidikan dan keterampilan masyarakat.
· Meningkatkan
lapangan kerja.
· Menjalankan
transmigrasi.
· Meningkatkan
pelatihan kerja di setiap wilayah.
· Mendukung
bisnis informal, termasuk membangun wirausaha baru.
Infrastruktur Perekonomian
yang Tidak Memadai: Kondisi infrastruktur yang tidak memadai juga bisa menjadi
salah satu ancaman di bidang ekonomi. Pembangunan infrastruktur harus merata di
setiap daerah, menyesuaikan pada kebutuhan daerah tersebut, karena kurangnya
merata dapat menyebabkan ekonomi tidak stabil. Oleh karena itu, pembangunan
infrastruktur diperlukan. Misalnya, pembangunan infrastruktur yang merata,
penelitian tentang penyesuaian infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan setiap
daerah, dan pendanaan yang cukup.
4. Ketergantungan
pada Pihak Asing
Bergantung pada barang-barang
impor menjadi satu ancaman ekonomi di suatu negara. Jika barang-barang impor
dari luar negeri lebih banyak beredar daripada barang dalam negeri, hal ini
akan membuat terganggunya stok barang di dalam negeri.
5. Utang
Negara yang Membengkak
Indonesia menjadi salah satu
negara yang memiliki utang cukup besar dengan negara lain. Hal ini juga menjadi
ancaman untuk Indonesia sebagai suatu bangsa. Pada 2019, Bank Dunia mengatakan
bahwa meskipun Indonesia dianggap sebagai negara dengan pendapatan kecil
menengah, utang terbesarnya mencapai Rp5.907 triliun.
Ini pasti akan mengancam
ekonomi, terutama karena pendapatan negara dan masyarakat tidak cukup untuk
membayar utang. Bisnis Indonesia mungkin semakin melemah jika keadaan ini terus
berlanjut tanpa perbaikan.
6. Ketimpangan
Digital
Ketimpangan digital, yaitu
ketidakseimbangan dalam akses dan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi, juga menjadi ancaman bagi ekonomi nasional.
7. Ketergantungan
pada Barang Impor
Ekonomi Indonesia terancam
oleh ketergantungan masyarakat pada barang impor. Semakin banyak barang yang
diimpor akan berdampak negatif pada stok barang dan penjualan barang dalam
negeri. Sebenarnya, impor diperbolehkan jika stok dalam negeri berkurang dan
produk membutuhkan waktu yang lama untuk diproduksi. Impor harus dihentikan
saat barang dalam negeri tersedia.
8. Ketidakjelasan
Sistem Perekonomian Negara
Negara yang tidak memiliki
sistem perekonomian yang jelas dapat menghadapi ancaman ekonomi. Alangkah lebih
baik jika pemerintah mengevaluasi sistem ekonomi terkait dengan investor asing.
Keberpihakan dan dukungan yang lebih besar seharusnya diberikan kepada produsen
domestik. Ketidakjelasan hukum dan kebijakan dapat membuat investor enggan
menanamkan modalnya, menghambat pertumbuhan sektor swasta, dan merusak iklim
investasi.
9. Korupsi
dan Kegagalan Tata Kelola Ekonomi
Korupsi menghambat investasi
dan pertumbuhan ekonomi, serta merusak kepercayaan investor dan masyarakat
terhadap pemerintah. Indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia pada tahun 2021
berada di angka 38 pada skala 0-100, dengan angka 0 menunjukkan sangat korupsi
dan 100 menunjukkan sangat bersih, menurut data yang dirilis oleh Transparency
International Indonesia (TII). Dari 180 negara, Indonesia menempati peringkat
96 dengan IPK ini.
Angka-angka ini menunjukkan
bahwa korupsi masih berbahaya di Indonesia. Pemegang kekuasaan sering
menggunakan kekuatan mereka untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Selain itu, kesenangan menjadi komoditas yang sering diperdagangkan. Anggaran pemerintah
saat ini sangat besar, jadi celah korupsi bisa semakin lebar.
10. Bencana
Alam dan Perubahan Iklim
Bencana alam dapat merusak infrastruktur ekonomi, mengganggu produksi, dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar.
Akibat Dari Ancaman Ekonomi
Buku
Kemdikbud menyatakan bahwa ancaman ekonomi memiliki banyak efek negatif.
Berikut adalah beberapa akibat dari ancaman ekonomi, yaitu:
1. Terdesaknya
Produk Lokal
Pasar bebas memungkinkan
produk dari berbagai negara masuk. Banyak produk dari luar negeri membuat
produk dalam negeri tergeser, terutama barang tradisional atau produk yang
dibuat oleh produsen skala kecil.
Produsen dalam negeri harus
mempertimbangkan inovasi produk dan perhitungan harga jual saat memasarkan
barang mereka karena produk lokal akan kalah dengan produk dari luar negeri
karena stok lebih banyak, harga lebih murah, dan pilihan yang lebih beragam.
2. Timbulnya Kesenjangan Sosial
Saat pasar
bebas dan persaingan bebas, akan terjadi kesenjangan sosial. Untuk meraup pasar
terbesar, produsen domestik dan asing akan bersaing.
Hal ini
menciptakan kesenjangan sosial antara produsen dalam negeri dan produsen asing.
Jika situasi ini terus berlanjut dan konsumen semakin menolak produk dalam
negeri, ini akan mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
3. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Buruk
Persaingan
yang tidak sehat akan menghambat pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
4. Mengurangi Sektor Ekonomi Rakyat
Persaingan
bebas dapat secara tidak langsung mengurangi sektor ekonomi rakyat karena
produsen besar mengkapitalisasi bisnis tersebut. Akibatnya, pengangguran dan
kemiskinan akan semakin sulit diatasi.
5. Utang
Negara Meningkat
Hampir semua negara meminjam
ke negara lain atau Bank Dunia untuk memenuhi kebutuhan nasional mereka. Namun,
perekonomian negara akan terancam ketika jumlah hutang meningkat dan menjadi
terlalu besar. Terakhir, pendapatan negara hanya digunakan untuk membayar utang
dan menghentikan pertumbuhan ekonomi.
6. Sumber
Daya Manusia yang Tidak Terserap
Dalam era kontemporer, tenaga manusia tidak lagi diperlukan dalam proses bisnis, pekerjaan rumah tangga, dan aspek lain dari kehidupan manusia. Kebutuhan yang dipenuhi dengan impor memperparah hal ini. Sumber daya manusia yang tidak memadai menyebabkan perekonomian menjadi lemah.
Cara Mengatasi Ancaman Ekonomi
Untuk
mengatasi berbagai ancaman tersebut, pemerintah Indonesia perlu mengambil
langkah-langkah strategis, antara lain:
1. Meningkatkan
Ketahanan Ekonomi
Diversifikasi ekonomi dan
memperkuat sektor-sektor ekonomi yang tidak bergantung pada komoditas ekspor.
2. Meningkatkan
Tata Kelola Ekonomi
Mengurangi korupsi,
meningkatkan transparansi, dan memperkuat lembaga tata kelola ekonomi.
3. Meningkatkan
Kualitas Sumber Daya Manusia
Investasi dalam pendidikan dan
pelatihan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
4. Memperkuat
Kebijakan Fiskal dan Moneter
Menjaga stabilitas makroekonomi dan
mengurangi risiko ketidakstabilan ekonomi.
Dengan
mengatasi berbagai ancaman tersebut, Indonesia dapat memperkuat keamanan
nasionalnya dalam bidang ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan
mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Komentar
Posting Komentar